11.
Ucapan salam
adalah, “Assalamu’alaikum.” Makruh memberi salam dengan ucapan , “Alaikum
salam” karena di dalam hadits Janirradhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwasanya ia
menuturkan, “Aku pernah menjumpai Rasulullah Saw, maka aku berkata, “Alaikas
salam ya Rasulullah, “Nabi menjawab, “Jangan kamu mengatakan,
“Alaikas salam”.
Di dalam
riwayat Abu Daud disebutkan, “Karena sesungguhnya ucapan “alaikas salam” itu
adalah salam untuk orang-orang yang telah mati.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi).
22.
Mengucapkan
salam tiga kali jika khalayak banyak jumlahnya. Di dalam hadits Anas Ra
disebutkan bahwa “Nabi Saw apabila ia mengucapkan suatu kalimat, ia
mengulanginya tiga kali. Dan apabila ia dating kepada suatu kaum, ia member
salam kepada mereka tiga kali.” (Al Bukhari no 95)
33.
Termasuk
sunnah adalah orang yang mengendarai kendaraan mengucapkan salam kepada orang
yang berjalan kaki, dan orang yang berjalan kaki mengucapkan salam kepada orang
yang duduk, orang yang jumlahnya sedikit kepada yang banyak, dan orang yang
lebih muda kepada yang lebih tua. Demikianlah disebutkan di dalam hadits Abu
Hurairah Ra yang muttafaq ‘alaih
44.
Keraskan suara
ketika mengucapkan salam dan demikian pula menjawabnya, kecuali jika di
sekitarnya ada orang-orang yang sedang tidur. Di dalam hadits Miqdad bin Al
Aswad disebutkan di antaranya, “Dan kami pun memerah susu (binatang ternak)
hingga setiap orang dapat bagian minum, dan kami sediakan bagian untuk Nabi
Saw. Miqdad Ra berkata, “Maka Nabi pun dating di malam hari dan mengucapkan
salam yang tidak membangunkan orang yang sedang tidur, namun dapat didengar
oleh orang yang terjaga.” (HR Muslim)
55.
Ucapkan salam
ketika masuk ke suatu majlis dan ketika akan meninggalkannya, karena hadits
menyebutkan, “Apabila salah seorang kamu sampai di suatu majlis hendaklah
mengucapkan salam. Dan apabila hendak keluar hendaklah mengucapkan salam, dan
tidaklah salam yang pertama lebih utama daripada yang ke dua.” (HR Abu Daud).
66.
Berikan salam
ketika masuk ke suatu rumah, sekalipun rumah itu kosong, karena Allah Swt telah
berfirman yang artinya,
“Dan
apabila kamu akan masuk ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam atas diri
kalian.” (An Nur : 61).
Dan
berdasarkan ucapan Ibnu Umar Ra, “Apabila sesorang akan masuk ke suatu rumah
yang tidak berpenghuni, maka hendaklah ia mengucapkan,
“Assalamu
‘alaikum wa’alainaa wa ‘alaa ‘ibaa dillahissoo lihiin”.
“Keselamatan
bagi kalian dan kami dan bagi hamba Allah yang soleh.” (HR Bukhari)
77.
Jangan memberi
salam kepada orang yang sedang di WC (buang hajat), berdasarkan hadits Ibnu
Umar Ra yang menyebutkan, “Bahwasanya ada sesorang yang lewat sedangkan
Rasulullah Saw sedang buang air kecil, orang itu memberi salam, namun beliau
tidak menjawabnya.” (HR Muslim)
88.
Berikan salam
kepada anak-anak, berdasarkan hadits yang bersumber dari Anas Ra menyebutkan,
bahwasanya ketika ia lewat di sekitar anak-anak ia mengucapkan salam, dan ia mengatakan,
“Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.” (Muttafaq ‘alaih).
99.
Ucapan salam
kepada kelompok orang, dapat dijawab oleh seorang atau sebagiannya (HR Abu Dau
No 5210)
Jangan
mengucapkan salam kepada Ahli kitab,
sebab Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian terlebih dahulu member salam
kepada orang-orang Yahudi dan NAsrani… “ (HR Muslim)
Dan
apabila mereka memberi salam, maka kita jawab dengan mengucapkan “Wa’alaikum” saja, berdasarkan
sabda Rasulullah Saw, “Apabila Ahli kitab memberi salam kepada kamu, maka
jawablah, “Wa’alaikum”. (Muttafaq ‘alaih)
110.
Berikanlah
salam kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak kamu kenal. Di dalam
hadits Abdullah bin Umar Ra disebutkan bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Saw, “Islam yang manakah
yang paling baik?” JAwab NAbi, “Engkau memberikan makanan dan memberi salam
kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal.” (Muttafaq
‘alaih)
111.
Jawablah salam
orang yang menyampaikan salam lewat orang lain dan kepada yang dititipinya. Pada
suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw lalu berkata,
“Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untukmu.” Maka Nabi Saw menjawab,
“Alaika wa’ala abikas salam.”
112.
Jangan member
salam dengan isyarat kecuali karen asedang shalat atau bisu atau karena orang
yang akan diberi salam itu jauh jaraknya.
Rasulullah
Saw bersabda, “Janganlah kalian memberi salam seperti orang-orang Yahudi dan
Nasrani, karena sesungguhnya cara penyampaian mereka memakai isyarat dengan
tangan.” (HR Baihaqi)
113.
Disunnahkan atas
setiap orang untuk berjabat tangan dengan saudaranya. Hadits Rasulullah Saw
menyatakan, “Tiada dua orang muslim yang saling berjumpa lalu berjabat tangan,
melainkan diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah.” (HR Abu Daud).
114.
Dianjurkan
untuk tidak melepas tangan terlebih dahulu di saat berjabat tangan sebelum orang yang di ajak
berjabat tangan itu melepasnya.
Sahabat
Anas Ra menyebutkan, “Apabila diterima oleh seseorang untuk berjabat tangan,
Nabi Saw tidak melepasnya.. “(HR At Tirmidzi)
115.
Haram hukumnya
membungkukkan tubuh atau sujud ketika
member i penghormatan, karena hadits yang bersumber dari Anas Ra menyebutkan,
“Ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, kalau salah seorang di antara
kami berjumpa dengan temannya, apakah ia harus membungkukkan tubuhnya
kepadanya?”
Nabi Saw
menjawab, “Tidak”.
Orang itu
bertanya, “Apakah ia bejabat tangan
dengannya?”
Jawab
Nabi, “Ya, jika ia mau.” (HR At Tirmidzi)
116.
Haram
berjabat tangan dengan wanita yang bukan
mahramnya. Ketika diajak jabat tangan oleh kaum wanita di saat baiat,
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan kaum
wanita.” (HR Tirmidzi cdan An Nasai)
117.
Diiznksn
berdiri menyambut kedatangan orang yang dicintai, seperti Rasulullah Saw
menyuruh bani Quraidhah di sisi beliau agar berdiri menyambut pemimpin kaumnya,
Sa’ad bin Muadz Ra (HR Bukhari No 6262, Muslim no 1768, Ahmad No 25610. Beliau
Saw juga berdiri menyambut putri beliau Fatimah dan begitu pula sebaliknya. (HR
Abu Daud no 5217, At Tirmidzi no 3872)