Jumat, 14 Agustus 2015

Untuk Beliau Yang Tercinta

Assalamu'alaikum semuaaaaa 😁😄
Pagi itu seperti biasa, selepas solat subuh beliau disibukkan menyiapkan bekal untuk anak sulung tercintanya. Memasak nasi beserta lauknya dibarengi dengan mencuci piring gelas dan perabot rumah yang Kotor. Sekitar pukul 7 pagi kurang beliau membangunkan si anak sulung agar tidak terlambat bekerja. Entah mengapa si ibu selalu meladeni anak sulungnya selayaknya anak kecil, padahal usia anak sulungnya sudah bisa dikatakan lebih dari dewasa. Beberapa hari sebelumnya sang suami hanya terbaring di kasurnya karena sedang tidak begitu sehat. Setiap pagi beliau dan suaminya bergantian membangunkan si sulung seperti biasa. Entah mengapa beliau lebih memilih membangunkannya dengan teriakan2 memanggil dibanding menghampiri si sulung sambil menggoyang2kan badannya supaya segera terbangun. Kadang teriakannya mengganggu anak kedua dan si bungsu. Namun apa boleh buat, itu seperti sudah semacam tradisi di keluarga itu.
Suatu pagi si ibu seperti biasa membangunkan si sulung dengan teriakan, cepat Bangun, mau kerja gak? Dengan Nada yang tinggi, mungkin ini dikarenakan faktor kelelahan yang beliau rasa, belum lagi suami nya sedang tidak begitu sehat. Lalu si sulung menjawab dgn nada begitu keras, mah ga  usah teriak2 tiap pagi bisa kali ! Ini juga udah Bangun Dr tadi. Si ibu menjawab, kalau sudahh bangun kenapa masih tidur2an dikasur terus dari tadi. Setelah itu keadaan cukup hening. Anak kedua memandangi si ibu yang sedang sarapan dengan sepiring kecil nasi, hidungnya sudah mulai memerah tanda dia akan menangis, sambil pura2 tidur didekat si ibu, si anak kedua terus memandangi si ibu yang berusaha sekuat tenaga menahan tangisnya. Tak berapa lama si ibu segera masuk ke dalam kamar membawa piring kecilnya melanjutkan sarapan sambil menangis disana. 

Jumat, 29 Mei 2015

Hanya Ingin Kau Tahu

Assalamu’alaikum
Today I would like to tell ah ribet, pake bahasa Indonesia aja yah, grammar aku masih kacau balau layaknya isi hatiku hahahaha
Jadi gini ceritanya, beberapa minggu ini aku ikut les bahasa inggris gitu di daerah bandung, tepatnya sih di jalan cimindi, namanya PQEC (Private Quick English Conversation). Nah pada minggu pertama atau minggu kedua (aku lupa tepatnya), aku dapet tugas untuk bikin cerita dimana tema nya itu tentang movie, hobi atau apapun itu bebas terserah kita, yang penting ceritanya itu di masa lampau, jadi kita mesti bikin cerita itu pake Simple Past. Yah ga tau kenapa sih saat itu aku spontan teringat salah satu my besties yang ada nun jauh di ujung timur jawa hahahha. Jadi aku memutuskan untuk memilih tema movie dan hanum (nama temen aku yang akrab aku panggil idung hehehe) (^^)
Dan ini dia jadinya



Ga tau juga sih sebenernya ini kenapa bisa jadi ngomongin si idung ini hehe mungkin karena aku lelah, atau mungkin karena mentok dan ga mau berpikir keras untuk bikin cerita yang wow dan panjang lebar, yang jelas ini bukan karena kerinduan atau ke-kangen-an atau ke apa-an lah pada si idung (biar dia ga kepedean, biar idungnya ga nambah gede dan ga terbang wkwkkwkwk maapin aku ya dung, tapi aku tau kok kamu pasti tau kenapa aku bikin cerita ini, ga lain karena kerinduan ku padamu yang sudah lama ku bendung ini )

Kecup manis, sun jauh dari aku, upil mu . Semoga persahabatan upil dan idung ini akan terjalin dengan baik sampai akhir hayat walau jarak memisahkan kita yah muahhh :*

Rabu, 15 April 2015

Adab Memberi Salam



11.      Ucapan salam adalah, “Assalamu’alaikum.” Makruh memberi salam dengan ucapan , “Alaikum salam” karena di dalam hadits Janirradhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwasanya ia menuturkan, “Aku pernah menjumpai Rasulullah Saw, maka aku berkata, “Alaikas salam ya Rasulullah, “Nabi menjawab, “Jangan kamu  mengatakan,  “Alaikas salam”.
Di dalam riwayat Abu Daud disebutkan, “Karena sesungguhnya ucapan “alaikas salam” itu adalah salam untuk orang-orang yang telah mati.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi).
22.      Mengucapkan salam tiga kali jika khalayak banyak jumlahnya. Di dalam hadits Anas Ra disebutkan bahwa “Nabi Saw apabila ia mengucapkan suatu kalimat, ia mengulanginya tiga kali. Dan apabila ia dating kepada suatu kaum, ia member salam kepada mereka tiga kali.” (Al Bukhari no 95)
33.      Termasuk sunnah adalah orang yang mengendarai kendaraan mengucapkan salam kepada orang yang berjalan kaki, dan orang yang berjalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk, orang yang jumlahnya sedikit kepada yang banyak, dan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Demikianlah disebutkan di dalam hadits Abu Hurairah Ra yang muttafaq ‘alaih
44.      Keraskan suara ketika mengucapkan salam dan demikian pula menjawabnya, kecuali jika di sekitarnya ada orang-orang yang sedang tidur. Di dalam hadits Miqdad bin Al Aswad disebutkan di antaranya, “Dan kami pun memerah susu (binatang ternak) hingga setiap orang dapat bagian minum, dan kami sediakan bagian untuk Nabi Saw. Miqdad Ra berkata, “Maka Nabi pun dating di malam hari dan mengucapkan salam yang tidak membangunkan orang yang sedang tidur, namun dapat didengar oleh orang yang terjaga.” (HR Muslim)
55.      Ucapkan salam ketika masuk ke suatu majlis dan ketika akan meninggalkannya, karena hadits menyebutkan, “Apabila salah seorang kamu sampai di suatu majlis hendaklah mengucapkan salam. Dan apabila hendak keluar hendaklah mengucapkan salam, dan tidaklah salam yang pertama lebih utama daripada yang ke dua.” (HR Abu Daud).
66.      Berikan salam ketika masuk ke suatu rumah, sekalipun rumah itu kosong, karena Allah Swt telah berfirman yang artinya,
“Dan apabila kamu akan masuk ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam atas diri kalian.” (An Nur : 61).
Dan berdasarkan ucapan Ibnu Umar Ra, “Apabila sesorang akan masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni, maka hendaklah ia mengucapkan,
“Assalamu ‘alaikum wa’alainaa wa ‘alaa ‘ibaa dillahissoo lihiin”.
“Keselamatan bagi kalian dan kami dan bagi hamba Allah yang soleh.” (HR Bukhari)
77.      Jangan memberi salam kepada orang yang sedang di WC (buang hajat), berdasarkan hadits Ibnu Umar Ra yang menyebutkan, “Bahwasanya ada sesorang yang lewat sedangkan Rasulullah Saw sedang buang air kecil, orang itu memberi salam, namun beliau tidak  menjawabnya.” (HR Muslim)
88.      Berikan salam kepada anak-anak, berdasarkan hadits yang bersumber dari Anas Ra menyebutkan, bahwasanya ketika ia lewat di sekitar anak-anak ia mengucapkan salam, dan ia mengatakan, “Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.” (Muttafaq ‘alaih).
99.      Ucapan salam kepada kelompok orang, dapat dijawab oleh seorang atau sebagiannya (HR Abu Dau No 5210)
Jangan mengucapkan  salam kepada Ahli kitab, sebab Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian terlebih dahulu member salam kepada orang-orang Yahudi dan NAsrani… “ (HR Muslim)
Dan apabila mereka memberi salam, maka kita jawab dengan  mengucapkan “Wa’alaikum” saja, berdasarkan sabda Rasulullah Saw, “Apabila Ahli kitab memberi salam kepada kamu, maka jawablah, “Wa’alaikum”. (Muttafaq ‘alaih)
110.  Berikanlah salam kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak kamu kenal. Di dalam hadits Abdullah bin Umar Ra disebutkan bahwasanya ada seseorang  yang bertanya kepada Nabi Saw, “Islam yang manakah yang paling baik?” JAwab NAbi, “Engkau memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal.” (Muttafaq ‘alaih)
111.  Jawablah salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain dan kepada yang dititipinya. Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw lalu berkata, “Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untukmu.” Maka Nabi Saw menjawab, “Alaika wa’ala abikas salam.”
112.  Jangan member salam dengan isyarat kecuali karen asedang shalat atau bisu atau karena orang yang akan diberi salam itu jauh jaraknya.
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian memberi salam seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena sesungguhnya cara penyampaian mereka memakai isyarat dengan tangan.” (HR Baihaqi)
113.  Disunnahkan atas setiap orang untuk berjabat tangan dengan saudaranya. Hadits Rasulullah Saw menyatakan, “Tiada dua orang muslim yang saling berjumpa lalu berjabat tangan, melainkan diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah.” (HR Abu Daud).
114.  Dianjurkan untuk tidak melepas tangan terlebih dahulu di saat berjabat  tangan sebelum orang yang di ajak berjabat  tangan itu melepasnya.
Sahabat Anas Ra menyebutkan, “Apabila diterima oleh seseorang untuk berjabat tangan, Nabi Saw tidak melepasnya.. “(HR At Tirmidzi)
115.  Haram hukumnya membungkukkan  tubuh atau sujud ketika member i penghormatan, karena hadits yang bersumber dari Anas Ra menyebutkan, “Ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, kalau salah seorang di antara kami berjumpa dengan temannya, apakah ia harus membungkukkan tubuhnya kepadanya?”
Nabi Saw menjawab, “Tidak”.
Orang itu bertanya, “Apakah  ia bejabat tangan dengannya?”
Jawab Nabi, “Ya, jika ia mau.” (HR At Tirmidzi)
116.  Haram berjabat  tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Ketika diajak jabat tangan oleh kaum wanita di saat baiat, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan kaum wanita.” (HR Tirmidzi cdan An Nasai)
117.  Diiznksn berdiri menyambut  kedatangan orang  yang dicintai, seperti Rasulullah Saw menyuruh bani Quraidhah di sisi beliau agar berdiri menyambut pemimpin kaumnya, Sa’ad bin Muadz Ra (HR Bukhari No 6262, Muslim no 1768, Ahmad No 25610. Beliau Saw juga berdiri menyambut putri beliau Fatimah dan begitu pula sebaliknya. (HR Abu Daud no 5217, At Tirmidzi no 3872)

Minggu, 12 April 2015

posisi infomedia bandung

barangkali ada yang mau ke infomedia, posisinya di jalan buah batu, alamat lengkap nya mah googling aja yah bro

kalo dari arah laswi mah tinggal lurus sampe mentok di perempatan lampu merah sebelum hotel horison. kalo dari lampu merah itu sebelah kiri pizza hut, nah kita ambil kanan utk sampe ke infomedia. dari situ tinggal lurus aja, posisi infomedia ga jauh dari gedung ISS. agak kecil sih papan nama nya. Pokoknya posisi si infomedia ini sebelum pertigaan situ.


nanti buat yang angkoters pulangnya bisa naek abgkot biru yang lewat pas di sebrang infomedia. turun di UNLA atau bisa juga turun di karapitan. Anis itu naek angkot kalapa - ledeng deh. Angkot  ini lewat ke R.E Martadinata atau riau, lewat bip juga, lewat balkot, lewat babakan ciamis (patung macan) yang otomatis bakal lewat Mie Mewek juga hahaha, lewat cipaganti, setiabudi dan berakhir di terminal ledeng

Angkot Ke Pasir Salam

ikhwan akhwat barangkali ada yang bingung bertujuan ke Pasir Salam Buah batu mesti naek apa.
Kalo antum dari arah karang setra atau setiabudi antum bisa naek angkot cibaduyut-karang setra (warna kuning), minta turun di tegalega atai otista, dari situ naek angkot elang-gede bage (abu biru), angkotnya lewat jalan pasir salam banget.

angkot elang gede bage juga bisa dipake buat ke Bikasoga. nanti minta turun aja di Suryalaya. dari jembatan situ tinggal lurus aja sampe agak mentok ke jalan buah batu. posisi bikasoga nya ada di sebelah kanan jalan kalo dr arah jembatan.

Semoga bisa sedikit bantu ya

Sabtu, 11 April 2015

trek setiabudi - komp puri cipageran

sharing dikit barang kali ada yang butuh
kalo dari setiabudi atau sekitarnya pengen ke komplek puri cipageran empat kali naek angkot
pertama naek angkot yang ke lampu merah gerlong dulu terus abis itu naek angkot warna ijo jurusan gerlong cimahi nanti turun di pasar antri atau cimahi mall
dari situ naek lagi angkot warna ijo jurusan cimahi padalarang kalo ga salah- tapi tanya dulu angkot ke pasar atas bukan
nah nanti turun di pasar atas lanjut angkot warna ungu jurusan pasar atas-cisaranten bilang aja sama pak supir mau ke komplek puri cipageran 
done

Jumat, 10 April 2015

Appple Watch Pemandu Wisata Video Membantu Mengenalkan Calon Pelanggan

Sebelum Apple Watch mulai dibuka untuk pre-order pada tanggal 10 April, kenali dulu dengan segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perangkat terbaru Apple series ini "Guided Tour". Smartwatches ini masih sangat asing bagi 99 persen dari para konsumen, dan karena ini merupakan kali pertama Apple terjun ke pasar dengan produk yang dapat dipakau, hal ini dapat dipastikan pelanggan tahu persis bagaimana perangkat ini bekerja dan apa saja yang dapat dilakukan. video ini membuat fitur Apple Watch dapat digunakan di jalan dengan cara sesederhana mungkin.
Sekarang ada empat video yang berbeda yang dapat kamu saksikan, yang pertama hanya gambaran umum dari kemampuan Apple Watch. anggap saja sebagai gambaran awal, Apple tidak pergi lebih jauh dalam serangkaian wisata lain, mulai dengan pesan, ada juga video tentang tampilan dan sentuhan digital.

Jumat, 03 April 2015

Adab Berpakaian dan Berhias




1.      Pakailah pakaian yang suci, jangan memakai pakaian yang najis. (Al Mudatsir : 4)
Disunnatkan memakai pakaian baru, bagus dan bersih. Rasulullah Saw telah bersabda kepada salah seorang sahabatnya ketika beliau melihatnya mengenakan pakaian jelek. “ Apabila Allah mengaruniakan kepadamu harta, maka tampakanlah bekas nikmat dan kemurahan-Nya itu pada dirimu.” (H.R Abu Daud)

2.      Pakaian harus menutup aurat, yaitu longgar tidak membentuk lekuk tubuh dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada di baliknya.
3.      Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya, berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Abbasz, ia menuturkan :”Rasulullah melaknat (mengutuk) kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (H.R Bukhari)
Tasyabbuh atau penyerupaan itu bias dalam bentuk pakaian ataupun lainnya.
4.      Pakaian tidak merupakan pakaian show (untuk ketenaran), karena Rasulullah Saw telah bebrsabda, “Barangsiapa yang mengenakan oakaian ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan padanya pakaian kehinaan di hari kiamat.” (H.R Ahmad)
5.      Jangan gunakan pakaian bergambar makhluk yang bernyawa atau gambar salib, Karena hadits yang bersumber dari Aisyah menyatakan bahwasannya ia berkata, “Rasulullah Saw tidak pernah membiarkan pakaian yang ada gambar salibnya kecuali beliau menghapusnya.” (H.R Bukhari dan Ahmad)
6.      Laki-laki tidak boleh memakai emas dan kain sutera kecuali dalam keadaan terpaksa, karena hadits yang bersumber dari Ali  “Bahwa Nabi Saw pernah membawa kain sutera di tanganb kanannya dan emas di tangan kirinya , lalu beliau bersabda, “ Seungguhnya dua jenis benda ini haram bagi kamu lelaki dari umatku.” (H.R Abu Daud)
7.      Pakaiam laki-laki tidka boleh panjang melebihi kedua mata kaki, karena Rasulullah Saw telah bersabda, “Apa yang berada di bawah kedua mata kaki dari kain itu di dalam neraka.” (HR Al Bukhari)
Namun pakaian perempuan, harus menutup seluruh badannya, termasuk kedua kakinya atau lebih. Adalah haram hukumnya orang yang menyeret (menggusur) pakaianbnya karena sombong dan bangga diri. Sebab ada hadits yang menyatakan, “Allah tidak akan memperhatikan di hari kiamat kelak kepada orang yang menyeret kainya Karena sombong.” (Muttafaq ‘Alaih).
8.      Disunnatkan mendahulukan bagian yang kana ketika berpakaian atau lainnya. Aisyah Ra di dalam haditsnya berkata, “Rasulullah Saw suka bertayammum (dimulai dengan yang  kanan) di dalam segala perihalnya, ketika memakai sandal. Menyisir rambut dan bersuci.” (Muttafaq ‘alaih)
Jika mengenakan pakaian baru bacalah,
Alhamdulillahilladzii kasaa nii hadzatsauba war o zakiniihi min ghoiri hauli minnai walaa qowwatin.
“Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aku dengan pakaian ini dan mengaruniakannya kepadaku tanoa daya dan kekuatan dariku.”  (HR Abu Daud)
9.      Pakailah pakaian berwarna putih (ini  yang terbaik), karena sebuah hadits mengatakan, “Pakailah pakaianmu yang berwarna putih, karena yang putih itu adalah yang terbaik dari pakaian kamu.. (HR Ahmad)
10.  Gunakan parfum, kecuali  bila dalam keadaan berihram untuk haji ataupun umrah, atau jika perempuan itu sedang berihdad (berkabung) atas kematian suaminya, atau ia berada di suatu tempat yang ada laki-laki asing (bukan mahramnya), karena larangannya sahih.
11.  Haram hukumnya memasang tato, menipiskan bulu alis, memotong gigi supaya cantik dan menyambung rambut (bersanggul). Karen aRasulullah Saw di dalam haditsnya mengatakan, “Allah melaknat (mengutuk) wanita pemasang tato dan yang minta ditato, wanita yang menipiskan bulu alisnya dan yang meminta ditipiskan dan wanita yang meruncingkan giginya supaya kelihatan cantik, (mereka) mengubah ciptaan Allah.” Dan di dalam riwayat  Imam AL Bukhari disebutkan, “Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya.” (Muttafaq ‘alaih)
12.  Pakailah sandal atau sepatu sepasang, jangan sebelah.

Minggu, 29 Maret 2015

Adab Tidur dan Bangun




1.      Muhasabah : Hendaklah menghitung-hitung sesaat sebelum tidur, mengoreksi segala perbuatan yang telah  ia lakukan di siang hari. Ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya itu baik, maka hendaknya memuji Allah SWT, jangan memuji diri sendiri, dan jika sebaliknya, maka hendaknya segera memohon ampunan –Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.
2.      Tidurlah seawall mungkin, jangan larut malam, berdasarkan hadits yang bersumber dari Aisyah Ra “Bahwasannya Rasulullah  Saw tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat.” (Mutatafaq ‘alaih)
3.      Berwudhulah sebelum tidur dan berbaring miring ke ebelah kanan. Sahabat Rasulullah Saw bersabda, “Apabila kamu akan tidur, maka berwudhu lah sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan.. “ Dan tidak mengapa berbalik ke sebelah kiri nantinya.
4.      Kibakan sprei tiga kali sebelum berbaring, berdasakan hadits Abu Hurairahz bahwasannya Rasulullah Saw bersabda, “ Apabila seorang dari kalian akan tidur  pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kain tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada diatasnya.. “ Di dalam satu riwayat dikatakan , “Tiga kali. (Muttafaq ‘Alaih).
5.      Berbaringlah dengan miring ke kanan. Jangan tidur  tengkurap . Abu Dzarz menuturkan, “Nabi pernah lewat di dekatku, di saat itu aku sedang tengkurap, maka Nabi membangunkan ku dengan kakinya sambil bersabda, “Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzarz), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah caraberbaringnya penghuni neraka. (H.R Ibnu Majah dan dinilai shahi oleh Al – Albani).
6.      Jangan tidur diatas dak terbuka , Karena di dalam hadits yang bersumber dari ‘Ali bin Syaiban disebutkan bahwasannya Nabi Saw telah bersabda, “Barang siapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. “(H.R Bukhari di dalam Al- Adab Al – Mufarad dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
7.      Tutuplah pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari  Jabi r Ra diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda , “Padamkanlah lampu dimalam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutplah makanan dan minuman.’(Muttafaq ‘Alaih)
8.      Baca ayat kursi, dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah, Surat AL Ikhlas dan Al Mu’awwidzatain (AL Falaq dan An Nas). Karena banyak hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.
9.      Baca do’a-do’a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasululah  Saw , seperti :
Allahumma qinii ‘adzaa baka yauma tab ‘atsu ‘ibaa dika
“Ya Allah , peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-Mu.”
Dibaca tiga kali (H.R Abu Dawud )
Dan ucapkan,
Bismika allahumma amuutu wa ahyaa
“Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dn aku hidup . “ (H.R Al Bukhari).
10.  Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunnatkan dengan do’a berikut ini :
‘Audzubikalimaa tillahi tammati min ghodobihi wa syarro ‘abi dihi, wamin hamadzaatissyayaatiini wa an yahdurun.
“aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku.’ (H.R Abu Dawud)
11.  Bila bermimpi baik, maka bergembiralah dan ceritakan hanya kepada orang yang senang kepadamu. Bila mimpi buruk, maka meludahlah ke kiri tiga kali, baca ta’awudz jangan diceritakan kepada orang lain, dan pindahlah posisi tidur, atau bangunglah dan shalatlah.
12.  Ketika bangun tidur hendaknya ucapkan,
Alhamdulillahilladzii ahyaa naa ba’da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan.” (H.R Bukhari)
Atau dengan ayat penutup Ali Imran kemudian shalat (H.R Bukhari 103, Muslim 763, Ahmad 2165, An Nasai 1620, Abu Dawud 58)

Sabtu, 21 Maret 2015

IT Technical Support Officer

IT Technical Support Officer memantau dan memelihara sistem komputer dan jaringan dari suatu organisasi. Seorang IT Technical Support harus bisa menginstal dan mengkonfigurasi sistem komputer, mendiagnosa kesalahan hardware dan software, serta memecahkan masalah teknis dan aplikasi, baik melalui telepon maupun secara langsung. Tergantung pada ukuran organisasi, peran IT Technical Support mungkin menjangkau satu atau lebih bidang keahlian.

Organisasi semakin bergantung pada sistem komputer di semua bidang usaha dan proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu biasanya penting untuk memastikan berjalan dengan benar dan memelihara sistem IT.
IT Technical Support dapat diketahui jabatan lainnya termasuk operatorr help desk, teknisi, insinyur pemeliharaan atau spesialis application support. Perkerjaannya adalah sebagian banyak tentang pemahaman bagaimana sistem informasi digunakan sebagai penerapan pengetahuan teknis yang berkaitan dengan perangkat keras atau perangkat lunak komputer.

Kegiatan Kerja Umum
IT Technical Support bertanggung jawab atas kelancaran sistem komputer dan memastikan pengguna mendapatkan manfaat sebanyak banyaknya dari mereka. Tugas individu berbeda beda tergantung pada ukuran dan struktur organisasi, tetapi mungkin termasuk :


  • Instalasi dan konfiguras sistem operasi hardware dan aplikasi.
  • Memantau dan memelihara sistem komputer dan jaringan.
  • Berbicara dengan staf atau klien melalui serangkaian tindakan, salah satunya dengan face to face atau melalui telepon untuk membantu mengatur sistem atau memecahkan masalah.
  • Salah satunya 

Rabu, 11 Februari 2015

Adab Membuang Hajat




1.      Jangan menunda-nunda, segeralah membuang hajat. Apabila seseorang merasa  akan buang air, maka hendaknya bersegera melakukannya, karena hal tersebut berguna bagi agamanya dan bagi kesehatan jasmaninya.
2.      Menjauhlah dari pandangan manusia di saat buang ai (hajat). Berdasarkan hadits yang bersumberdari Al Mughirah bin Syu’bah Ra disebutkan, “Bahwasanya Nabi Saw pergi untuk buang air (hajat), maka beliau menjauh.” (Diriwayatkan dari empat imam dan dinilai shahih oleh Al Albani)
3.      Hindarilah tiga tempat terlarang, yaitu aliran air, jala-jalan manusia dan tempat berteduh mereka. Sebab ada hadits dari Mu’adradhiallahu bin Jabalradhiallahu ‘anhu yang menyatakan demikian.
4.      Jangan mengangkat pakaian sehingga sudah dekat ke tanah, yang demikian itu supaya aurat tidak kelihatan. Di dalam hadits yang bersumber dari Anasradiallahu ‘anhu, ia menuturkan, “Biasanya apabila Nabi Saw hendak membuang hajatnya tidak mengangkat (meninggikan) kakinya sehingga sudah dekat ke tanah.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi)
5.      Jangan membawa sesuatu yang berisi ungkapan Allah Swt kecuali karena terpaksa. Karena tempat buang air (WC dan yang semacamnya) merupakan tempat kotoran dan hal-hal yang najis, tempat syetan berkumpul. Hal ini demi memelihara nama Allah Swt dari penghinaan dan tindakan meremehkannya.
6.      Jangan menghadap atau membelakangi kiblat, berdasarkan hadits yang bersumber dari Abu Ayyub Al Anshariradiallahu ‘anhu, ia menyebutkan bahwasannya Nabi Saw telah bersabda, “Apabila kamu sampai di tempat buang air, maka janganlah kamu menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya, apakah itu untuk buang air kecil ataupun air besar.” (Muttafaq ‘alaih)
Ketentuan diatas berlaku apabila di ruang terbuka saja. Adapun jika di dalam ruang (WC) atau adanya penutup/penghalang yang membatasi antara si pembuang hajat dengan kiblat, maka boleh menghadap ke arah kiblat namun membelakangi kiblat lebih baik daripada menghadapnya.
7.      Jangan kencing di air yang tergenang (tidak mengalir), berdasarkan hadits yang bersumber dari Abu Hurairah Ra bahwasannya Rasulullah Saw bersabda, “Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian buang air kecil di air yang menggenang yang tidak mengalir kemudian ia mandi di situ.” (Muttafaq ‘alaih)
8.      Jangan mencuci kotoran dengan tangan kanan, karena hadits yang bersumber dari Abu Qatadah Ra menyebutkan bahwasanya Nabi Saw bersabda, “Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian memegang dradhiallahu ‘anhuakar (kemaluan)nya dengan tangan kanannya dan jangan pula bersuci dari buang air dengan tangan kanannya.” (Muttafaq ‘alaih)
9.      Kencinglah sambil duduk (jongkok), tetapi boleh juga sambil berdiri. Pada dasarnya buang air kecil itu dilakukan sambil duduk, berdasarkan hadits Aisyah Ra yang berkata, “Siapa yang telah memberitakan kepada kamu bahwa Rasulullah Saw kencing sambil berdiri, maka jangan kamu percaya, sebab Rasulullah Saw tidak pernah kencing kecuali sambil duduk.” (HR An Naas’i)
Sekalipun demikian seseorang dibolehkan kencing sambil berdiri dengan syarat badan dan pakaiannya aman dari percikan air kencingnya dan aman dari pandangan orang lain kepadanya. Hal itu karena ada hadits yang bersumber dari Hudradiallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah bersama Nabi Saw (di suatu perjalanan) dan ketika sampai di tempat pembuangan sampah suatu kaum, beliau buang air kecil sambil berdiri, maka akupun menjauh darinya. Beliaupun bersabda, “Mendekatlah kemari.” Maka aku mendekati beliau hingga aku berdiri di sisi kedua mata kakinya. Lalu beliau berwudhu dan mengusap kedua terompahnya.” (Muttafaq ‘alaih).
10.  Jangan berbicara ketika buang hajat kecuali darurat, berdasarkan hadits yang besumber dari Ibnu Umar Ra, “Bahwa sesungguhnya ada seseorang lelaki lewat, sedangkan Rasulullah Saw sedang buang air kecil. Lalu orang itu member salam (kepada NAbi), namun beliau tidak menjawabnya.” (HR Muslim).
11.  Jangan bersuci (istijmar) dengan menggunakan tulang atau kotoran hewan, dan disunnatkan besuci dengan jumlah ganjil. Di dalam hadits yang bersumber dari Salman Al Farisi Ra disebutkan bahwasnya ia berkata, “Kami dilarang oleh Rasulullah Saw beristinja(bersuci) dengan menggunakan kurang dari tiga biji batu, atau beristinja dengan menggunakan kotoran hewan atau tulang.” (HR Muslim).
12.  Nabi Saw juga bersabda,”Barangsiapa yang bersuci menggunaka batu (istijmar), maka hendaklah diganjilkan.”
13.  Masuklah ke WC dengan mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Dari Anas bin Malik Ra diriwayatkan bahwa ia berkata, “Adalah Rasulullah saw apabila masuk WC mengucapkan :
“ Allahumma innii ‘audzubika minal khubutsi wal khobaa its.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari pada syetan jantan dan syetan betina.”
Dan apabila keluar mendahulukan kaki kanan sambil mengucapkan:
“Ghufronaka”
“Ampunan-Mu ya Allah”
14.  Cuci kedua tangan sesudah menunaikan hajat. Diriwayatkan bahwasanya “Nabi Saw menunaikan hajatnya (buang air) kemudian bersuci dari air yang ada di dalam bejana kecil, lalu menggosokkan tangannya ke tanah.” (HR Abu Daud dan Ibu Majah)